Notification

×

Iklan


 

Iklan


 

Indeks Berita

Sainul, SH, MA, MH: Kebandaran Sekampung Udik Sudah Lama Hidup Di Tengah Masyarakat

Minggu, 01 Juni 2025 | 00.52.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-31T17:52:20Z


LAMPUNG TIMUR | Menurut akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Kota Metro, Sainul, SH, MA, MH gelar Pn. Rajo Sanjungan Migo menguraikan tentang Kebandaran Sekampung Udik terdiri dari lima merga, enam desa serta lima kebuaian.


Enam desa dimaksud terdiri dari desa Toba, Bojong, Gunung Sugih Besar, Gunung Raya, Paniangan dan Batu Badak.


Pusat Pemerintahan Adat Kebandaran Sekampung Udik Limo Mego di Desa Gunung Raya. Adapun enam desa tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sekampung Udik (desa Toba, Desa Bojong, Desa Gunung Sugih Besar) dan Kecamatan Marga Sekampung (desa Gunung Raya, Desa Paniangan, Desa  Batu Badak), semuanya berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur.


“Sistem pemerintahan adat dipimpin oleh seorang Bandar, saat ini sebagai Pelaksana Harian (PLH) dijabat oleh Hasan Basri Gelar Adat Pn. Paku Bintang berdomisili di Desa Paniangan.


Pimpinan Adat menyebar di sebagai desa disebut Penyimbang Adat, untuk di desa yang bersangkutan disebut Penyimbang Tiyuh. Penyimbang Tiyuh sesuai desa dipimpin oleh seorang Lit.


Para Penyimbang memimpin anak dan kebuaian (ketuturunan/keluarga) selanjutnya disebut Penyimbang suku. Sistem kekerabatan mengacu pada garis kebapakan (patrilineal).


Dalam sistem kekerabatan dilihat dari dari garis laki-laki secara berjenjang diberi gelar sebagai berikut, Gelar Pangiran adalah untuk anak tertua penerus pengganti kepemimpinan orang tuanya.


Lalu dilanjutkan gelar Temunggung anak Kedua, Keriyo anak ketiga, Ngebihi anak keempat, dan Cenik anak kelima seterusnya.. Sedang anak perempuan setelah menikah ikut dengan suaminya.


Asal Usul Kebandaran


Keratuan Pugung dipimpin Ratu Galuh, Keratuan Pugung ini punya dua putri bangsawan bernama Putri Kaca dan Putri Sinar Alam. Keduanya dinikahi Radin Fatahillah. Keturunan dari Putri Kaca melahirkan Keratuan Darah Putih di Desa Kuripan Kalianda yaitu Minak Gejalo Ratu. Sedang keturunan dari Putri Sinar Alam memiliki putra menjadi Keratuan Melinting di desa Meringgai Minak Gejalo Bidin, sedangkan asal mula daerah ditinggalkan.


Pada saat Raja Banten Sultan Maulana Hasanudin melawan VOC Belanda terdesak maka minta bantuan ke Lampung. Selanjutnya berangkat utusan dari Lampung yaitu dari desa Gunung Raya dipimpin oleh Pn. Wiro. Dan membawa kemenangan Banten mengalahkan VOC. Sekembalinya Pn. Wiro diberi hadiah untuk mengururus daerah Keratuan Pugung yang ditinggalkan selanjutnya disebut Kebandaran Sekampung Udik Limo Migo dibawah Pimpinan Bandar. Bandar pertama dipimpin oleh Pn. Wiro Kesumo Ratu.


Status daerah Kebandaran adalah bukan kerajaan tetapi daerah otonom yang berdikari, tidak tunduk dengan raja Lampung manapun tapi dapat bermitra bahkan meminta petuah dan bermitra dengan raja-raja Lampung. 

×
Berita Terbaru Update