Lampung Timur. FIIL pesenggiri adalah lima prinsip pergaulan masyarakat Lampung yang harus dipegang, demi terwunutnya .asyarakat yang rukun, dan memberikan manfaat.
Ragem Mufakat adalah bagian dari prinsip hidup dalam pergaulan masyarakat Lampung, sesuatu dari-olek-untuk kebersamaan diawali dengan musyawarah untuk kata sepakat, diperkuat empat prinsip lainnya, yaitu: Sakai sambaiyan, artinya semangat kebersamaan atau gotong royong, nemui nyimah atau diartikan sebagai silaturrahim dimana saling tegur sapa, saling mengunjungi serta menyadari arti kekeluargaan.
Nengah nyappur artinya selalu ambil bagian untuk saling mendukung dan berpartisipasi dalam agenda kegiatan yang sifatnya formal atau resmi, minimal ikut meramaikan. Bejuluk beadok difahami nikainluhur yang divapai atau dipertahankan, yaitu status sosial yang baik.
Di desa Bojong, tepatnya di wisata embung desa Bojong diadakan pertemuan. Banyak agenda yang dibicarakan, diantaranya evaluasi atas pelaksanaan festival Budaya Lampung Adat Sekappung Limo Migo, Alhamdulillah berjalan sukses.
Kedua dalam pertemuan ini membicarakan sekaligus merumuskan rencana kerja forum Sekappung Limo Migo sesuai bidang/seksi, serta membahas kemungkinan festival yang akan datang. Hal ini ditegaskan oleh Ahmad Kausar, SE selaku Ketua. (16/07/2025).
Sementara, Bandar atau Ketua Adat Sekappung Limo Migo Hasan Basri gelar Pn. Paku Bittang menyampaikan aprisiasi dan terimakasih, atas semangatnya untuk memviralkan Lampung kita ini.
Selama ini hanya lingkup kita yang tahu. Support dan dukungan pemerintah diharapkan, demi rasa memiliki Hasanah budaya yang dimiliki, baik di desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi sampai nasional jika mungkin.
Sementara tokohkoh adat dari desa Bojong sekaligus akademisi yaitu bapak Sainul dari UIN Jurai Siwo Metro turut hadir menyikapi pertemuan ini dengan antusias menyampaikan bahwa jika pertemuan ini dijaga dan terus dilakukan niscaya Lampung Sekappung Limo Migo akan dicepat viral dan menjadi perhatian baik internal atau dari luar.
Hadirnya tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat serta para tokoh pemerintahan, baik kepala desa bahkan camat yang selalu aktif adalah aset untuk percepatan bersinarnya Lampung Sekappung Limo Migo, teringat tema festival waktu itu: Luwah Pajagh Sekappung Limo Migo.
Sementara hadir tokoh muda, bersuku Jawa bernama asli Japung, mewakili saudara-saudara Lampung baru/pendatang, menyampaikan sangat bangga karena dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Hal ini menjadi bukti kami diakui sebagai bagian dari Lappung Sekappung Limo Migo.
Prinsip sang Bumi Rua Jurai kami buktikan, antara pribumi Lampung Asli dan Lampung Baru/pendang menyatu dalam bingkai bersama bergerak membangun kebersamaan dalam bingkai budaya.